Sesuatu yang paling ditakuti oleh anggota-anggota sebuah jemaah ialah terjadinya perpecahan dalam jemaah tersebut. Bila perpecahan terjadi keadaan selalu tidak dapat dikendalikan, maka itulah permulaan runtuh dan matinya sebuah jemaah. Dalam menganalisa sebab perpecahan itu banyaklah anggota-anggota fikir yang telah memberi pendapat.
Pendapat-pendapat mereka di antaranya ialah:
- Perpecahan terjadi karena anggota jemaah tidak paham tujuan
perjuangan. Ketidakpahaman itu bagi mereka akan menyebabkan perselisihan
paham dan petentangan tindakan antara masing-masing anggota. Akhirnya
akan membawa perpecahan.
- Pendapat kedua mengatakan sebab-sebab perpecahan ialah terjadinya
kesalahan-kesalahan pribadi oleh anggota jemaah. Kesalahan akibat
kelemahan-kelemahan manusia biasa yang tidak boleh tidak akan memaksa
mereka mencari jalan keluar yang sering membawa perpecahan.
- Pendapat yang juga sering diketengahkan ialah perpecahan terjadi karena tekanan musuh dari dalam dan luar. Musuh mengatakan mereka menghasut dan menfitnah anggota- anggota dengan berbagai cara. Bila ada di antara anggota yang termakan umpan musuh maka dia akan bertindak merusak kestabilan jemaah dan terus memecahbelahkan jemaah itu.
Saya katakan begitu karena kalau kita teliti tiga sebab yang diuraikan di atas, semuanya tidak terlalu serius, karena semuanya masih dapat diatasi dan diselesaikan. Sedangkan satu faktor yang saya maksudkan itu, sungguh terlalu rumit untuk dihadapi, bahkan mungkin mustahil untuk diobati. Laksana penyakit, kalau ringan mudah saja diobati, sedangkan kalau berat dan kronis, sukar sembuhnya.
Misalnya perpecahan terjadi karena anggota tidak paham. Itu dapat diatasi dengan usaha memberi kepahaman pada mereka. Orang yang melakukan kesalahan karena tidak paham, pasti tidak akan mengulangi lagi kesilapannya bila ia sudah paham. Kalau kesalahan itu karena kesalahan pribadi anggota jemaah, hal itu dapat juga diselesaikan bila kesalahan itu dibetulkan dan dijelaskan pada pribadi itu dan anggota jemaah seluruhnya.
Selanjutnya bila perpecahan terjadi karena musuh, juga masih dapat diatasi dengan menggunakan kepahaman dan kesatuan anggota hingga musuh tidak ada ruang untuk memecahbelahkan jemaah. Jemaah Islam yang padu, tidak pernah dapat dipecahkan oleh musuh. Musuh mendapatkan kesempatan hanya bila perpecahan telah dimulai oleh pendukung dan pejuang jemaah itu sendiri.
Jadi sebab sebenarnya perpecahan jemaah yang sering terjadi, yang menyebabkan kelemahan dan lenyapnya kekuatan dan kehebatan jemaah itu, bukan disebabkan oleh faktor yang disebutkan di atas. Ada faktor lain yang dengan dukungan 3 faktor di atas, dapat menimbulkan pukulan maut pada sebuah jemaah. Faktor itu ialah sifat mazmumah yang ada dalam hati tiap individu. Dengan kata lain, anggota jemaah tidak berjiwa sufi (tasawuf). Tegasnya perpecahan itu berawal dari jiwa yang kotor dan jahat.
Dengan hati yang jahat atau dengan sifat mazmumah seorang manusia sangat sukar untuk diperbaiki. Bukan saja sukar untuk memberi kepahaman kepadanya tentang apa-apa yang dia kurang mengerti, juga sukar untuk membetulkan kesalahan yang dibuatnya bahkan dia sanggup memihak musuh kalau dirasakan musuh lebih simpati pada kejahatan atau mazmumah yang ada dalam hatinya itu.
Di sini akan saya uraikan beberapa masalah yang selalu timbul dalam jemaah yang anggotanya masih mempunyai sifat-sifat mazmumah:
- Dengan mazmumah, seorang anggota yang bersalah enggan
merendahkan diri untuk memohon maaf. Sebaliknya anggota yang tidak
bersalah, sombong untuk memberi maaf. Akibatnya salah paham dan
perselisihan sukar untuk diselesaikan dan akan terus menyebar dan
berjangkit kepada anggota-anggota lain.
- Dengan mazmumah anggota yang tidak aktif dan serba kurang, akan
iri hati pada anggota yang aktif dan maju. Sebalikuya anggota yang aktif
dan maju memandang hina dan mengenepikan anggota yang lemah. Akibatnya
timbul jurang antara kedua kelompok dalam sebuah jemaah itu.
- Dengan mazmumah, anggota yang banyak berkorban benci pada yang
kurang berkorban. Sedangkan yang kurang berkorban menuduh pihak lain
mencari kemegahan, mencari publisitas dan lain-lain. Benci dan tuduh
menuduh itu seterusnya akan menyebabkan perselisihan yang sukar untuk
didamaikan.
- Anggota yang pemarah selalu bertindak tergopoh-gopoh hingga
keluar dari syariat. Ditambah dengan hasutan orang, dia mungkin akan
dihinggapi jahat sangka dan bertindak jahat pada anggota yang lain.
Sebaliknya anggota yang kena marah akan dendam dan sakit hati. Hal itu
akan berkepanjangan dengan saling mencaci, sindir-menyindir dan saling
mengumpat.
- Anggota yang lemah jiwa akan cepat putus asa dan tidak sabar
ketika berhadapan dengan ujian. Dia akan selalu bertindak keluar dari
jemaah sambil mengaitkan dan mengikutsertakan anggota yang lain.
- Anggota yang agak cerdik, berada dan memiliki kebolehan dalam
satu atau banyak bidang dipenuhi rasa riya' dan ujub. Sebaliknya anggota
yang kurang kebolehan (tapi tidak sadar akan kekurangan dirinya) ingin
sebanding dengan orang 1ain dan tidak puas hati serta tidak mau mentaati
dan susunan pemimpin. Dia merasa dan berharap untuk sebanding dengan
orang-orang yang memiliki kebolehan.
- Anggota yang cinta dunia selalu tamak dengan nikmat dan dengki
dengan kejayaan orang lain. Maka terjadi fitnah dan hasutan yang
melibatkan banyak anggota. Terjadi pertentangan dan pergeseran antara
satu sama lain.
- Anggota yang ego tidak dapat taat pada pimpinan atau teguran. Kalau dia pemimpin, akan banyak anggota yang tersinggung dan dibiarkan. Hal itu menyebabkan sikap suka membantah, berdebat dan bertengkar yang akan menyebabkan pecahnya ukhuwah.
Dari itu menjadi tugas tiap-tiap orang dari kita untuk mengikis kekotoran di hati masing-masing. Tidak ada dokter dan tidak ada obat yang dapat digunakan untuk tujuan itu. Dan juga tidak ada seorang manusia pun yang dapat kita harapkan untuk membantu kita melaksanakan tugas tersebut. Itu adalah tugas kita masing-masing.
Hati yang tidak memiliki iman, karena dipenuhi mazmumah, pasti tidak diterima oleh ALLAH sekalipun dia berilmu dan beramal, apalagi kalau tidak memiliki ilmu sama sekali dan tidak beramal. Apa yang dapat dibuat untuk mengikis mazmumah adalah dengan melakukan mujahadatunnafsi, yakni melawan hawa nafsu. Riadah itu dibuat melalui tiga tahap :
- Takhalli
- Tahalli
- Tajalli
Firman-Nya:
Yakinlah akan kepastian tertunainya janji ini dan kemudian berusahalah untuk membersihkan hati yang masih kotor. Hanya itulah caranya yang dapat menyelamatkan jemaah dari penyakit perpecahan. Kalau kita lalai melaksanakan tugas, itulah tanda kita rela menjadi alat perpecahan pada jemaah yang telah sama-sama kita bangun !
"Mereka yang bermajahadah pada jalan Kami, pasti akan Kami tunjukkan jalan Kami itu !"
(Al-Ankabut : 69)
Untuk penutup bab ini mari kita ikuti ayat-ayat Al Quran dan hadist yang dapat menuntun kita dalam mengenal dan menghapuskan mazmumah.
Firman ALLAH SWT:
1.
2.
"Janganlah satu kaum mencerca satu kaum karena boleh jadi kaum yang dicerca lebih baik dari kaum yang mencerca. Dan janganlah wanita mencerca wanita lain karena boleh jadi wanita yang dicerca lebih baik dari wanita yang mencerca. "
(Al Hujuraat : ll)
3.
"Dan janganlah sebagian kamu mengumpat sebagian yang lain. Apakah suka kamu memakan daging saudaramu yang telah mati?"
(Al-Hujuraat : 12)
4.
"Ingatlah telah dijadikan oleh ALLAH SWT dalam hati orang kafir itu sifat pemarah. Dan diturunkan ketenangan ke atas Rasul-rasul-Nya dan orang-orang mukmin. "
(Al Fath : 26)
5.
"Bukanlah menghadapkan wajah kamu ke timur atau ke barat itu satu kebaktian, akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu ialah beriman kepada ALLAH, hari kemudian, Malaikat- malaikat, Kitab-kitab, Nabi-nabi dan memberi harta yang dicintai kepada kerabat-kerabatnya, anak-anak yatim, orang- orang miskin, musafir(yang memerlukan pertolongan), dan orang-orang yang meminta-minta, dan(memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat dan menunaikan zakat dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan peperangan, mereka itulah orang yang benar(imannya) dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. "
(Al Baqarah : 177)
6.
"Dan taatilah kepada ALLAH dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya ALLAH beserta dengan orang-orang yang sabar. "
(Al Anfaal : 46)
"Hai manusia, sesungguhnya janji ALLAH adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdaya kamu dan janganlah sekali-kali orang yang pandai menipu, memperdaya kamu tentang ALLAH. "
(Faathir : 5)
7.
"Ingatlah suatu hari(yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya; dan barang siapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya, maka mereka akan membaca kitabnya itu, dan mereka tidak dianiaya sedikit pun, dan barang siapa yang buta(hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat nanti ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan yang benar. "
(Al Isra' : 71,72)
Sabda Rasulullah SAW :
1. "Tidak akan masuk surga orang yang membawa kata- kata dengan niat jahat. "
2."Yang paling handal di antara kamu ialah orang yang dapat melawan hawa nafsunya ketika marah. Dan yang paling lemah lembut ialah orang yang dapat memaafkan ketika berkuasa. "
3."Sesungguhnya seorang lelaki muslim itu akan mendapatkan sifat lemah lembut itu sama derajatnya dengan orang yang berpuasa siang hari dan bangun malam karena beribadah. "
4. "Sifat hasad dengki itu akan memakan segala kebaikan sebagaimana api memakan kayu. "
5."Tidak akan masuk surga orang yang bakhil dan orang sombong. "
6."Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kamu ialah syirik kecil(riya'). "
No comments:
Post a Comment